Sabtu, 07 Juli 2012

Soal Jilbab, Perancis Lawan FIFA

Pesepak bola wanita mengenakan jilbab.
PARIS, KOMPAS.com — Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) memutuskan tidak mengikuti peraturan FIFA, yang menyebutkan pesepak bola perempuan boleh bermain menggunakan jilbab, Jumat (6/7/2012). Sikap itu diambil berdasarkan prinsip konstitusi dan legislatif tentang sekularisme yang berlaku di negeri mereka.

"Berkaitan dengan partisipasi tim nasional perempuan Perancis di kompetisi internasional dan organisasi kompetisi nasional, Federasi Sepak Bola Perancis menegaskan kembali adanya kewajiban untuk menghormati prinsip konstitusional dan legislatif mengenai sekularisme yang berlaku di negara kita dan tertera dalam undang-undang," demikian pernyataan FFF.

FIFA mencabut larangan jilbab berdasar keputusan Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada Kamis (5/7/2012). IFAB adalah badan perumus peraturan sepak bola internasional, yang terdiri dari empat anggota FIFA dan empat anggota asosiasi sepak bola Inggris.

Keputusan mengizinkan jilbab diambil IFAB berdasar rekomendasi pejabat medis FIFA, yaitu bahwa tak ada literatur medis tentang cedera yang terjadi akibat pemakaian jilbab. Keputusan itu masih bersifat uji coba dan akan dievaluasi pada Rapat Umum Tahunan IFAB pada 2014.

"IFAB setuju mengizinkan pemakaian jilbab, untuk sementara waktu sebagai masa percobaan. Desain, warna, dan material yang boleh dipakai akan didefinisikan dan dikonfirmasikan setelah Pertemuan Bisnis Tahunan, di Glasgow, Oktober mendatang," ujar IFAB.

"Saat ini tak ada literatur medis tentang adanya cedera yang terjadi akibat dari pemakaian jilbab dan, karena itu, keputusan yang diambil hari ini akan ditinjau pada Pertemuan Umum Tahunan IFAB pada 2014," demikian pernyataan IFAB.


sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar