Jumat, 20 Juli 2012

10 CEO Perempuan di Bidang Teknologi


10 CEO Perempuan di Bidang Teknologi

TEMPO.COJakarta - Dunia teknologi adalah dunia yang perubahannya cepat, kompetisi ketat dan didominasi kaum pria. Namun, perempuan-perempuan ini mampu bergerak cepat, berpengaruh dalam perkembangan dunia teknologi, dan menduduki posisi penting di industri tersebut.
Carolyn Leighton, pendiri dan Direktur Women in Technology International, mengidentifikasi 10 nama perempuan berpengaruh dalam industri teknologi.
Siapa saja mereka?
1. Sandy Carter
Sandy Carter adalah Wakil Direktur Social Business Evangelism di IBM. Perempuan inilah yang mengendalikan bisnis sosial perusahaan dan bekerja dengan para klien.
Bisnis sosial adalah aplikasi dari perangkat sosial media dan proses teknik untuk internal dan eksternal perusahaan agar dapat berhubungan dengan klien, rekan kerja, masyarakat, dan karyawan.
Carter bergabung di IBM sejak 1989. Dia sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Service Oriented Architecture. Carter menguasai delapan bahasa program.
2. Jane Moran
Moran menjabat sebagai Global Chief Information Officer. Tugasnya adalah mengawasi sistem bisnis Thomson Reuters, yang menjual informasi kepada para pakar, ahli hukum, lembaga finansial, bisnis, dan media.
Perempuan ini juga anggota Center for Digital Strategies di Dartmouth College's Tuck School of Business. Dia menjabat CIO Council di salesforce.com, Workday, dan Oracle.
3. Susie Wee
Susie Wee adalah wakil direktur dan CTEO (Chief Technology and Experience Officer) dari Collaboration and Communication di Cisco Systems. Dari Palo Alto, California, Wee mengatur dan mengendalikan desainer, peneliti, dan ahli teknologi,
Wee bergabung di Cisco pada April 2011 setelah 15 tahun bekerja di Hewlett Packard.
4. Cher Wang
Cher Wang adalah salah satu pendiri dan direksi di HTC Corporation, perusahaan teknologi Taiwan.
Wang juga duduk sebagai direksi dan salah satu pendiri VIA Technologies yang memasok prosesor untuk PC.
Dia mendududi peringkat ke-276 orang terkaya di dunia dengan estimasi kekayaaan pribadi US$ 4 miliar. Majalah Forbes Magazine menjulukinya "the most powerful woman in wireless."
5. Judy Estrin
Judy Estrin belajar ilmu komputer di UCLA dan teknik elektro di Stanford. Di Zilog Corporation, dia memimpin tim yang mengembangkan salah satu sistem komersial LAN yang pertama dan salah satu pendiri dari tiga perusahaan manufaktur jaringan dan perangkat lunak. Sejak 1998 sampai 2000, dia menjabat sebagai CTO di Cisco Systems dan merupakan anggota Dewan Disney, FedEx, Rockwell, dan Sun Microsystems.
Pada 2008, ia menerbitkan buku Closing the Innovation Gap. Saat ini, perempuan ini menjabat sebagai CEO JLabs, laboratorium konsultan dan penasihat, a consulting and advocacy "work lab."
Suksesnya Estrin di bidang teknologi tak lepas dari pengaruh kuat keluarganya. Thelma, ibu Estrin dan Deborah, saudara perempuan Judy, juga bergerak di bidang teknologi.
6. Deborah Estrin
Deborah Estrin adalah profesor di bidang ilmu komputer di UCLA, Direktur Center for Embedded Networked Sensing, yang merintis teknologi baru untuk pengumpulan informasi dari dunia maya, memproses, dan mengkomunikasikan informasi tersebut dengan berbagai cara.
Dia juga anggota the American Academy of Arts and Sciences, anggota U.S. National Academy of Engineers, dan terpilih sebagai Women in Technology International Hall of Fame pada 2008.
Deborah Estrin adalah saudara perempuan Judy Estrin.
7. Maxine Fassberg
Maxine Fassberg memimpin operasi manufaktur di Intel Israel, perusahaan manufaktur semikonduktor cip terbesar di dunia.
Fassberg menerima gelar master di bidang Applied Chemistry dari Hebrew University of Jerusalem pada 1978. Perempuan ini bergabung dengan Intel pada 1983 sebagai insinyur, lalu pada 2007 ia menjadi manajer.
8. Ursula Burns
Ursula Burns yang kini memimpin Xerox memulai kariernya dengan magang di perusahaan dunia senilai US$ 23 miliar dengan 140 ribu pegawai itu.
Burns menjadi CEO pada 2009. Pada waktu itu, perusahaan ini melakukan restrukturisasi dan berubah dari perusahaan fotokopi menjadi teknologi digital. Langkah pertamanya saat itu dengan mengakuisisi Affiliated Computer Services senilai US$ 6,4 miliar.
Burns adalah perempuan Amerika keturunan Afrika pertama yang memimpin perusahaan besar Amerika. Bloomberg menetapkan Burns sebagai CEO perempuan pertama yang mendidik perempuan lain untuk sukses.
9. Sheryl Sandberg
Sheryl Sandberg adalah Chief Operating Officer Facebook. Pekerjaannya mencakup penjualan, pemasaran, pengembangan bisnis, sumber daya manusia, kebijakan publik dan komunikasi. Ted.com menggambarkan perannya sebagai "mengumpulkan uang dari jaringan sosial media terbesar di dunia sambil membuat penggunanya bahagia."
Sandberg pindah ke Facebook pada 2008 dari Google. Di Google, Sandberg membangun dan mengelola penjualan. Perempuan ini jadi ahli ekonomi untuk Bank Dunia dan Kepala Staf Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
10. Marissa Mayer
Pada usia yang masih muda, 37 tahun, CEO Yahoo Marissa Mayer menjadi tokoh penting di bidang teknologi industri.
Ia mengawali kariernya di Google pada 1999. Mayer termasuk salah satu dari 20 karyawan pertama perusahaan itu. Dia juga merupakan satu-satunya insinyur perempuan di Google saat itu.
Sebelum ditunjuk sebagai orang pada posisi atas di Yahoo, Mayer menjabat sebagai Wakil Direktur Local and Maps di Google.

sumber: tempo

0 komentar:

Posting Komentar