KOMPAS.com - Format file PDF (portable document format) dari Adobe adalah salah satu format yang banyak dipakai untuk menyimpan dokumen berbentuk teks dan gambar.
Namun, menurut General Manager Microsoft Office, Chris Pratley beranggapan bahwa format ini sudah ketinggalan zaman. "PDF adalah tempat matinya dokumen," ujar Pratley dalam wawancara dengan situs teknologi TechRadar.
PDF adalah format file untuk penyimpanan dan pertukaran dokumen antar-perangkat, aplikasi, dan sistem operasi yang pertama kali diperkenalkan tahun 1991. Sebelumnya PDF merupakan format proprietary yang dikontrol oleh Adobe, namun format file ini telah berubah menjadi standar terbuka yang bebas royalti pada 2008 lalu.
Mengenai PDF, Pratley mengatakan, "Dokumennya bisa di-print, tapi itu tidak banyak berguna. Tabel di dalamnya bisa dikopi ke Word, tapi itupun tidak bisa diutak-atik dengan bebas," ujarnya, seraya menyebut format PDF sebagai "hotel kelas teri untuk data".
Pratley mengacu pada tidak luwesnya PDF untuk keperluan modifikasi data. Begitu sebuah dokumen disimpan dalam format PDF, editing akan sulit dilakukan.
Meski demikian, hal itu, menurut Pratley, bisa diubah lewat fitur "PDF Flow" yang ditanamkan Microsoft pada Office 2013. "Dengan PDF Flow, pengguna bisa membuka PDF secara langsung pada program Word sebagai file yang bisa diedit," ujar Pratley.
Pejabat senior Microsoft ini mengatakan bahwa PDF Flow benar-benar mengubah file PDF menjadi file Word yang bisa diedit. "Bahkan nomor halamannya akan berubah kalau pengguna menambah halaman."
PDF Flow adalah salah satu fitur baru yang mendapat penekanan pada Office 2003.
Pratley menambahkan, selain meng-edit file PDF, pengguna bisa memasukkan video ke dalam aplikasi Word Office 2013. "Lama-kelamaan pengguna jadi semakin jarang mencetak dokumen, jadi kami memasukkan fitur video sehingga Word menjadi seperti surat kabar pada cerita Harry Potter."
Namun, menurut General Manager Microsoft Office, Chris Pratley beranggapan bahwa format ini sudah ketinggalan zaman. "PDF adalah tempat matinya dokumen," ujar Pratley dalam wawancara dengan situs teknologi TechRadar.
PDF adalah format file untuk penyimpanan dan pertukaran dokumen antar-perangkat, aplikasi, dan sistem operasi yang pertama kali diperkenalkan tahun 1991. Sebelumnya PDF merupakan format proprietary yang dikontrol oleh Adobe, namun format file ini telah berubah menjadi standar terbuka yang bebas royalti pada 2008 lalu.
Mengenai PDF, Pratley mengatakan, "Dokumennya bisa di-print, tapi itu tidak banyak berguna. Tabel di dalamnya bisa dikopi ke Word, tapi itupun tidak bisa diutak-atik dengan bebas," ujarnya, seraya menyebut format PDF sebagai "hotel kelas teri untuk data".
Pratley mengacu pada tidak luwesnya PDF untuk keperluan modifikasi data. Begitu sebuah dokumen disimpan dalam format PDF, editing akan sulit dilakukan.
Meski demikian, hal itu, menurut Pratley, bisa diubah lewat fitur "PDF Flow" yang ditanamkan Microsoft pada Office 2013. "Dengan PDF Flow, pengguna bisa membuka PDF secara langsung pada program Word sebagai file yang bisa diedit," ujar Pratley.
Pejabat senior Microsoft ini mengatakan bahwa PDF Flow benar-benar mengubah file PDF menjadi file Word yang bisa diedit. "Bahkan nomor halamannya akan berubah kalau pengguna menambah halaman."
PDF Flow adalah salah satu fitur baru yang mendapat penekanan pada Office 2003.
Pratley menambahkan, selain meng-edit file PDF, pengguna bisa memasukkan video ke dalam aplikasi Word Office 2013. "Lama-kelamaan pengguna jadi semakin jarang mencetak dokumen, jadi kami memasukkan fitur video sehingga Word menjadi seperti surat kabar pada cerita Harry Potter."
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar