Lagi, SBY Sindir Bupati-Walikota Dalam Berpolitik |
TEMPO.CO, Jakarta - Bukan satu-dua kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bicara soal pemilu 2014. Tapi di hadapan sekitar 34 ribu anggota Gerakan Pemuda Ansor, SBY menyelipkan pesan untuk level bupati dan wali kota. Joko Widodo, Wali Kota Surakarta, juga turut mendampingi di puncak perayaan hari lahir GP Ansor itu.
»Saya mengajak, meminta seluruh pejabat pemerintahan termasuk menteri, bupati, dan wali kota, di samping menjalankan kegiatan politik, jangan meninggalkan tugas pemerintahan,» kata dia di Stadion Manahan, Surakarta, Senin malam kemarin.
Presiden mengingatkan setiap pejabat, hingga level bupati-wali kota, harus menjalankan sumpah jabatan, yaitu menomorsatukan tugas dan kewajiban untuk melayani rakyat. Pesan pun disampaikan bagi seluruh kader GP Ansor dan Nadhlatul Ulama, yaitu agar politik dan demokrasi dijalankan dengan bermartabat, santun dan penuh amanah.
"Jika dalam pemilu 2004 dan 2009 lalu kita bisa selenggarakan dengan baik, insya Allah pemilu 2014 akan demikian juga," kata dia.
Yudhoyono menyambung peningkatan suhu politik jelang pemilu sudah merupakan hal yang biasa dalam kehidupan demokrasi. Yang penting, suhu politik jangan berlebih dan melebihi kepatutannya.
"Sebab jika politik amat tidak stabil dan masyarakat terpecah belah, ekonomi akan terganggu, keamanan dan ketertiban juga akan terganggu, akhirnya yang susah rakyat," kata dia.
Bagi para calon presiden dan calon wakil presiden, dia pun berpesan untuk terus aktif menciptakan keteduhan dalam berpolitik. »Mulailah berkomunikasi dengan rakyat apa visinya, rencananya, bagaimana mengatasi masalah kompleks yang kita hadapi bersama," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
sumber: tempo
0 komentar:
Posting Komentar