Jakarta - Satu dari empat karyawan mengaku dipimpin oleh atasan yang galak. Dalam survei yang diadakan wolipop pada Selasa (10/07/2012), rata-rata dari mereka menyebut sang atasan cerewet, selalu memberi tekanan dan jarang memberikan apresiasi walaupun karyawan membuahkan prestasi kerja.
Namun memiliki bos yang tegas dan galak ternyata tak membuat sebagian besar responden ingin berhenti dari pekerjaan. Dari 100 responden yang mengikuti survei lewat jejaring sosial Twitter, sekitar 66 persen menyatakan tidak akan resign hanya karena atasannya galak.
"Selama masih bisa survive jalan terus," ujar salah satu responden lewat akun Twitter-nya.
Responden lainnya mengatakan, bos yang suka marah-marah justru bisa menjadi motivasi untuk menunjukkan performa kerja yang sempurna dan berusaha tidak membuat kesalahan. Partisipan survei yang lain lebih memilih menunggu atasannya itu untuk resign lebih dulu.
"Karena bagaimanapun, dia nggak selamanya jadi bos kita. Pasti ada masanya di mana dia atau kita dimutasi," ujar Ika (bukan nama sebenarnya).
Sementara itu, 33 persen responden menyatakan ingin resign dengan perlakuan bos yang galak. Salah satu responden mengatakan, pasti akan membosankan jika dipimpin oleh atasan yang galak.
Sebagian lagi berpendapat perlakuan bos bisa memengaruhi motivasi kerja karyawannya. "Iya (ingin resign). Perlakuan bos kepada kita bisa mempengaruhi motivasi kerja," ungkap seorang responden.
Jane (bukan nama sebenarnya) juga beranggapan sama. Lewat akun Twitter, ia menulis, "Iya (akan resign) karena bos galak dan selalu kasih tekanan seakan dia mau membuat kita nggak betah dan keluar."
Pernyataan dari responden lainnya mengaku terkadang ingin keluar akibat punya bos galak. Namun niat itu urung jika bonus akhir tahun didapatkanya dari perusahaan.
sumber: wolipop.com
Namun memiliki bos yang tegas dan galak ternyata tak membuat sebagian besar responden ingin berhenti dari pekerjaan. Dari 100 responden yang mengikuti survei lewat jejaring sosial Twitter, sekitar 66 persen menyatakan tidak akan resign hanya karena atasannya galak.
"Selama masih bisa survive jalan terus," ujar salah satu responden lewat akun Twitter-nya.
Responden lainnya mengatakan, bos yang suka marah-marah justru bisa menjadi motivasi untuk menunjukkan performa kerja yang sempurna dan berusaha tidak membuat kesalahan. Partisipan survei yang lain lebih memilih menunggu atasannya itu untuk resign lebih dulu.
"Karena bagaimanapun, dia nggak selamanya jadi bos kita. Pasti ada masanya di mana dia atau kita dimutasi," ujar Ika (bukan nama sebenarnya).
Sementara itu, 33 persen responden menyatakan ingin resign dengan perlakuan bos yang galak. Salah satu responden mengatakan, pasti akan membosankan jika dipimpin oleh atasan yang galak.
Sebagian lagi berpendapat perlakuan bos bisa memengaruhi motivasi kerja karyawannya. "Iya (ingin resign). Perlakuan bos kepada kita bisa mempengaruhi motivasi kerja," ungkap seorang responden.
Jane (bukan nama sebenarnya) juga beranggapan sama. Lewat akun Twitter, ia menulis, "Iya (akan resign) karena bos galak dan selalu kasih tekanan seakan dia mau membuat kita nggak betah dan keluar."
Pernyataan dari responden lainnya mengaku terkadang ingin keluar akibat punya bos galak. Namun niat itu urung jika bonus akhir tahun didapatkanya dari perusahaan.
sumber: wolipop.com
0 komentar:
Posting Komentar