Ilustrasi : Tes calon pegawai negeri sipil. |
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk jabatan khusus. Rencananya, kementerian akan membuka lowongan untuk 93 orang lulusan Sarjana dan DIII.
"Tanggal 17 Juli kita buka," sebut Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Ardiansyah Parman, kepada Kompas.com, di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Dia menjelaskan, tahun ini, penerimaan CPNS di Kementerian Perdagangan belum normal. Pasalnya, kata Ardiansyah, moratorium penerimaan CPNS belum dibuka. Jadi, penerimaan tahun ini hanya dibuka untuk jabatan khusus dengan formasi penerimaan sebanyak 93 orang untuk lulusan sarjana dan DIII.
"Ini hanya untuk bidang meteorologi dan penguji mutu barang," sambung dia.
Setelah mendaftar, pelamar akan menjalani seleksi administratif. Kemudian yang memenuhi seleksi akan mengikuti proses tes tertulis dengan dua bagian. Pertama, tes kompetensi dasar di mana soal disiapkan oleh konsorsium. "Jadi ada 10 universitas," tambah Ardiansyah.
Kemudian, sebut dia, dilanjutkan dengan tes kompetensi bidang. Tes ini disiapkan oleh kementerian.
"Nanti mudah-mudahan (moratorium) bisa dibuka agar jabatan lainnya bisa kita rekrut kembali. Kita ada keinginan paling tidak zero growth-lah. Jadi yang pensiun supaya bisa diganti jumlahnya," pungkas Ardiansyah.
Selain Kementerian Perdagangan, kementerian lain yakni Kementerian Keuangan juga akan membuka lowongan untuk tahun ini. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badaruddin mengatakan bahwa Kementerian Keuangan akan membuka lowongan untuk 700 pegawai untuk masyarakat umum pada tahun 2012. Pendaftaran akan dibuka pada Agustus mendatang.
"Sekitar 700 (orang) tahun ini. (Jalur) yang umum," sebut Kiagus di DPR, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Kiagus menjelaskan, dari kebutuhan sebanyak 700 orang itu, 400 orang dibutuhkan untuk anak buah kapal dengan pendidikan lulusan SMU. Sisanya, 300 orang, untuk lulusan sarjana.
"Sebagian besar untuk pajak dan bea cukai. Tapi bukan berarti di tempat lain enggak ada. Sebagian besar memang di tempat itu karena kita ingin meningkatkan penerimaan negara," papar dia.
sumber: kompas
0 komentar:
Posting Komentar