Sabtu, 12 Mei 2012

Tips Agar Mudah Diterima Kerja



Saudara… Apakah Anda saat ini sedang mencari kerja ? Apakah Anda sudah 
sering mendatangi wawancara, tapi belum juga menerima panggilan kerja 
? Sengaja saya menulis beberapa tips bagaimana agar Anda mudah 
mendapatkan pekerjaan. Tulisan ini dari sudut saya pribadi selaku 
seorang pengusaha yang sering berhadapan atau melihat langsung proses 
perekrutan tenaga kerja untuk perusahaan saya sendiri 
Dari sudut pandang saya , beberapa tips bagi pelamar kerja yang harus 
diperhatikan antara lain : 

1. Pelajari Perusahaan Yang Anda Tuju 
Sebelum Anda mengirimkan lamaran kerja, pelajari terlebih dahulu seluk 
beluk perusahaan tersebut. Bergerak di bidang apa, sudah berapa lama, 
berapa jumlah karyawannya, karyawan seperti apa yang dicari, dan 
sebagainya. Dengan mengetahui banyak hal tentang perusahaan, maka Anda 
akan dengan mudah merancang strategi dalam melamar kerja dan menyusun 
surat lamaran 
Tanpa mengetahui perusahaan yang akan Anda tuju, Anda seperti akan 
menempuh perjalanan tanpa tujuan dan tak tentu arah. Terlebih jika 
perusahaan tersebut terkenal, dan kebetulan Anda tidak tahu dan 
bertanya ke pewawancara yang pasti akan jengkel dengan Anda karena 
dianggap tidak serius 

2. Kirim dokumen lengkap ke perusahaan secara fisik 
Bisa saja Anda mengirimkan dokumen dengan email. Tapi ketahuilah, 
bahwa sebagian orang malas untuk mencetak dokumen Anda. Kirim dokumen 
lamaran secara fisik (kalau perlu juga dengan email) agar saat 
wawancara memudahkan perusahaan mendapatkan data Anda. 
Satu lagi… Jangan menunjukkan ketidakseriusan Anda dengan mengirim 
pertanyaan melalui SMS. SMS kadang bisa dimaknai macam-macam oleh 
pembaca. Lebih baik telpon langsung, dan minta penjelasan hal-hal yang 
kurang Anda pahami. 
Saya sering melihat SMS-SMS dari pelamar kerja yang isinya pertanyaan 
yang sudah jelas ada di Iklan Lowongan Kerja yang kami pasang. Hal-hal 
semacam ini jangan Anda lakukan. 

3. Jaga sikap Anda selama wawancara 
Kesalahan terbesar yang sering terjadi adalah sikap yang salah saat 
wawancara. Jaga sikap Anda, terapkan sopan santun dan tata krama 
berhubungan layaknya dengan atasan Anda. Jadikan seolah-olah 
pewawancara sebagai atasan Anda. Jangan menggurui dan jangan sombong. 
Bagaimanapun juga, Anda sedang di tempat dia dan Anda pada posisi 
mencari pekerjaan. Segala ‘kekuasaan’ ada ditangan pewawancara. Jangan 
rebut ‘kekuasaan’ tersebut 
Selalu ingatlah, bahwa keputusan diterimanya Anda juga ditentukan oleh 
factor emosional pewawancara. Jika sikap Anda tidak baik, pasti 
seberapa hebatpun Anda tidak akan diterima 

4. Ubah mindset Anda 
Ubah mindset Anda saat wawancara. Berpikirlah seperti seorang 
pengusaha yang mencari karyawan. Seorang pengusaha akan mencari 
karyawan yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dengan pengeluaran 
gaji yang sepadan dengan kinerja. Alangkah baiknya jika Anda selalu 
membicarakan bagaimana kinerja Anda seandainya nanti diterima, 
daripada bicara gaji dan fasilitas. 
Ingat saat ini Anda masih dalam tahap wawancara dan belum bekerja. 
Anda belum menunjukkan kinerja Anda seperti apa. Dan ingatlah, seorang 
pengusaha akan bersedia membayar Anda bepapapun, asal kinerja Anda 
memang layak. 

5. Jangan banyak bicara gaji 
Mungkin Anda seringkali mendapatkan tips bagaimana melamar kerja. 
Salah satunya, Anda harus menyebutkan berapa gaji yang Anda minta di 
surat lamaran atau saat wawancara. Itu boleh saja, asal Anda memang 
benar-benar orang luar biasa hebat di bidang Anda, dan kehebatan Anda 
dikenal oleh banyak perusahaan termasuk yang akan Anda tuju. 
Tapi jika Anda pelamar kerja biasa, lebih baik tidak usah menyebutkan 
gaji yang Anda minta di lamaran. Karena, dengan menyebutkan gaji, 
biasanya pengusaha sudah pikir-pikir untuk tidak memanggil Anda 
wawancara. Lebih baik Anda menulis dan membicarakan banyak hal yang 
berhubungan rencana Anda jika diterima kerja. 
Gunakan prinsip memberi dahulu, baru menerima. Berprestasi dahulu, 
baru menuntut gaji besar. Ingatlah pengusaha selalu berpikir untung 
rugi. Siapa yang bersedia menerima Anda, jika belum-belum meminta gaji 
besar. 
Saya sendiri sering menemui pencari kerja yang saat wawancara terlalu 
banyak tanya berapa gajinya. Dalam pikiran saya “ ini orang belum- 
belum gaji melulu”. 
Saya juga sering menemui pelamar kerja yang menilai standart gajinya 
harus di atas tempat dia bekerja dahulu. Dalam benak saya “ Kenapa 
Anda tidak kerja di perusahaan lama Anda ? Kerja disana saja terus, 
biar gajinya naik terus. Disini kan Anda baru memulai kerja.” 
Ingat gunakan jurus sukses tempo doeloe “Banyak memberi,banyak 
menerima”. Yakinkan pewawancara bahwa Anda bisa memajukan perusahaan, 
niscaya Anda akan menerima reward yang sangat layak diluar perkiraan 
Anda. Sayang…. Sebagian besar pelamar kerja tidak tahu… 
Saat pewawancara bertanya berapa gaji yang Anda inginkan, berhati- 
hatilah dalam menjawabnya. Biasanya pertanyaan ini digunakan untuk 
menyaring secara cepat pelamar kerja. Lebih baik Anda balik bertanya 
berapa standart gaji di perusahaan tersebut, dan bagaimana peluang 
karir di masa depan jika Anda berprestasi. Inilah sebenarnya kuncinya. 
Apakah jika Anda berprestasi, perusahaan akan meningkatkan karir Anda 
atau tidak. 
Sebagian besar pelamar terlalu percaya diri menentukan gajinya, 
berpegang dari gaji terakhir di perusahaan lama. Ini yang membuat 
perusahaan langsung menolak pelamar kerja seperti ini. Padahal banyak 
perusahaan yang sangat menghargai prestasi karyawannya, hanya saja 
harus dibuktikan terlebih dahulu. 

6. Bersemangatlah 
Seorang pengusaha adalah orang-orang yang antusias dalam menghadapi 
tantangan hidup, terutama bisnisnya. Pasti ia akan mencari orang-orang 
yang antusias. Karena sikap antusias dan bersemangat adalah modal 
dasar untuk bekerja dengan baik. 
Bersemangatlah saat wawancara. Jadilah orang yang menyenangkan dan 
membuat pewawancara senang. Namun, jaga tutur kata Anda agar tetap 
sopan dan profesional 

7. Jangan bangga dulu dengan prestasi di sekolah 
Inilah penyakit kronis pelamar kerja. Kebanyakan dari mereka sangat 
bangga dengan prestasi di sekolahnya. Dan bahkan kadang saking 
bangganya, membuatnya meremehkan pewawancara atau pengusaha yang 
mungkin bukan orang berprestasi di sekolah. 
Karena itu, sadarlah, bahwa Anda saat ini berada di dunia kerja, dunia 
nyata. Prestasi sekolah bisa menjadi bahan pertimbangan Anda diterima 
kerja. Tapi itu tidak mutlak. Yang lebih menentukan Anda diterima 
tidaknya adalah kemampuan Anda dikaitkan dengan bidang yang dibutuhkan 
perusahaan. 
Apalagi jika bidang yang Anda lamar, tidak ada hubungannya dengan 
background pendidikan Anda. Anda tidak boleh membanggakan prestasi 
Anda disekolah, melainkan tunjukkan bahwa Anda akan mampu menerima 
tanggung jawab yang akan diberikan 
Pernah suatu ketika saya melihat seorang pelamar kerja di perusahaan 
saya. Ia berasal dari perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Indek 
Prestasi 3,5 dari skala 4.0. Ia melamar untuk staff adminitrasi. 
Peminat lain untuk administrasi ada lebih dari 150 orang. Tapi dari 
gerak-geriknya kelihatan sangat sombong dan terkesan meremehkan, 
padahal belum ada pengalaman kerja sama sekali. Kami sadar, bahwa ia 
masih tenggelam dalam kebanggaan diri. 
Orang sepert ini pasti tidak kami terima. Kami selaku pengusaha pasti 
memilih orang yang memiliki attitude yang baik, bisa bekerja dengan 
team, menghargai sesama karyawan dan atasan. 
Karena itu, Anda boleh bangga dengan prestasi di sekolah. Tapi jangan 
kebanggaan Anda menjadikan Anda memiliki attitude yang rendah. Karena 
itu bisa menjadi boomerang dalam hidup Anda. Ingatlah, para pengusaha 
adalah orang-orang yang berprestasi dalam financial. Banyak dari 
mereka yang dulu juga berprestasi di sekolahnya. 

8. Jangan bangga dengan pengalaman Anda 
Pengalaman bisa jadi senjata ampuh untuk diterima kerja. Tapi ini juga 
tidak mutlak. Boleh jadi pengalaman Anda tidak ada kaitannya tugas di 
perusahaan baru tersebut. Alangkah baiknya Anda tahu lebih banyak job 
deskripsi dari tugas kerja di perusahaan yang Anda lamar. Tulis dan 
jelaskan pengalaman Anda yang ada kaitannya dengan tugas tersebut. 
Banyaknya pengalaman kerja bisa Anda jadikan nilai tawar untuk meminta 
gaji lebih tinggi. Tapi jangan hal ini menjadi pedoman yang kaku. 
Pengusaha akan minta bukti kinerja Anda dahulu, sebelum ia bersedia 
memberi gaji tinggi 

9. Perjelas Mengapa Anda Keluar Kerja 
Jika Anda memiliki banyak pengalaman kerja, beri tahukan kepada 
pewawancara mengapa Anda keluar kerja dari perusahaan lama. Pengusaha 
pasti bertanya-tanya mengapa Anda keluar kerja ? Jika kualitas Anda 
bagus, mengapa perusahaan lama Anda tidak mempertahankan Anda ? Apakah 
Anda bermasalah dengan perusahaan lama ? 
Yakinkan bahwa Anda kaluar kerja dengan baik-baik dan tanpa masalah. 
Saudara… itulah beberapa tips agar Anda mudah diterima kerja, 
khususnya di perusahaan swasta. Kalau jadi PNS, pasti lain kan ? 
Mudah-mudahan tulisan ini bisa menambah wacana Anda, khususnya jika 
Anda sedang menjadi pekerjaan. Semoga Anda lebih mudah diterima di 
temat keja manapun, sehingga Anda memiliki banyak pilihan. 
Semoga bermanfaat


Sumber: ijolumoet.info

0 komentar:

Posting Komentar