Jakarta, Penyakit paru-paru umumnya sulit dideteksi dan baru ketahuan setelah gejalanya bertambah parah. Untuk mengecek kondisi paru-paru, dokter umumnya menggunakan alat tertentu di rumah sakit. Tapi kini periksa paru-paru bisa dilakukan dengan cara mudah, yaitu menghembuskan napas ke handphone.
Para peneliti di University of Washington membuat model saluran pernapasan manusia lalu menyusun algoritma yang dapat menganalisa gema suara napas di dalam paru-paru. Dengan cara tersebut, perubahan suara dan resonansi aliran udara yang terganggu dapat dideteksi lewat sebuah aplikasi.
Aplikasi ini diberi nama SpiroSmart dan bisa diunduh secara gratis. Sayangnya, hanya smartphone besutan Apple alias iPhone saja yang bisa menggunakannya. iPhone memiliki mikrofon yang cukup baik untuk merekam suara dan memiliki kemampuan komputasi yang dapat memberikan hasil dengan segera.
"Ada kebutuhan besar di masyarakat untuk membuat tes paru-paru yang lebih murah dan lebih nyaman. Orang lain telah membuat aplikasi smartphone yang digunakan dengan ditiup. Kita coba mencari tahu apakah kita juga bisa menggunakannya dengan mikrofon yang sudah ada di dalam handphone," kata Shwetak Patel, profesor ilmu komputer dan teknik University of Washington seperti dilansir txchnologist.com, Minggu (23/9/2012).
Untuk mengetahui kondisi paru-paru, dokter umumnya menggunakan alat yang disebut Spirometer. Beberapa penyakit paru-paru kronis seperti asma, cystic fibrosis dan bronkitis kronis bisa dideteksi dengan alat ini. Cara kerjanya adalah udara pernapasan yang masuk diukur di dalam tabung yang dilengkapi turbin kecil.
Untuk menggunakannya, pasien diminta mengambil napas dalam-dalam, lalu membuang napas sekeras dan secepat mungkin. Spirometer akan mengukur seberapa banyak dan seberapa cepat napas yang dihembuskan. Hasil bacaannya digunakan untuk memberitahu dokter apakah saluran udara pasien menyempit atau penuh dengan lendir.
Para peneliti lantas membuat model saluran napas untuk menggantikan spirometer. Dengan menganalisis frekuensi gelombang suara, kondisi paru-paru bisa terdeteksi saat napas beresonansi.
"Ada resonansi yang terjadi pada sinyal yang memberitahu seberapa banyak aliran darah yang melewati trakea dan saluran vokal. Jumlah itulah persisnya yang perlu diketahui dokter," kata Patel.
Lewat pengujian terhadap 52 orang menggunakan iPhone 4S dan mikrofon bawaan, apilkasi SpiroSmart ditemukan memiliki perbedaan akurasi sebanyak 5,1% dibanding spirometer biasa.
sumber:detik.com
Para peneliti di University of Washington membuat model saluran pernapasan manusia lalu menyusun algoritma yang dapat menganalisa gema suara napas di dalam paru-paru. Dengan cara tersebut, perubahan suara dan resonansi aliran udara yang terganggu dapat dideteksi lewat sebuah aplikasi.
Aplikasi ini diberi nama SpiroSmart dan bisa diunduh secara gratis. Sayangnya, hanya smartphone besutan Apple alias iPhone saja yang bisa menggunakannya. iPhone memiliki mikrofon yang cukup baik untuk merekam suara dan memiliki kemampuan komputasi yang dapat memberikan hasil dengan segera.
"Ada kebutuhan besar di masyarakat untuk membuat tes paru-paru yang lebih murah dan lebih nyaman. Orang lain telah membuat aplikasi smartphone yang digunakan dengan ditiup. Kita coba mencari tahu apakah kita juga bisa menggunakannya dengan mikrofon yang sudah ada di dalam handphone," kata Shwetak Patel, profesor ilmu komputer dan teknik University of Washington seperti dilansir txchnologist.com, Minggu (23/9/2012).
Untuk mengetahui kondisi paru-paru, dokter umumnya menggunakan alat yang disebut Spirometer. Beberapa penyakit paru-paru kronis seperti asma, cystic fibrosis dan bronkitis kronis bisa dideteksi dengan alat ini. Cara kerjanya adalah udara pernapasan yang masuk diukur di dalam tabung yang dilengkapi turbin kecil.
Untuk menggunakannya, pasien diminta mengambil napas dalam-dalam, lalu membuang napas sekeras dan secepat mungkin. Spirometer akan mengukur seberapa banyak dan seberapa cepat napas yang dihembuskan. Hasil bacaannya digunakan untuk memberitahu dokter apakah saluran udara pasien menyempit atau penuh dengan lendir.
Para peneliti lantas membuat model saluran napas untuk menggantikan spirometer. Dengan menganalisis frekuensi gelombang suara, kondisi paru-paru bisa terdeteksi saat napas beresonansi.
"Ada resonansi yang terjadi pada sinyal yang memberitahu seberapa banyak aliran darah yang melewati trakea dan saluran vokal. Jumlah itulah persisnya yang perlu diketahui dokter," kata Patel.
Lewat pengujian terhadap 52 orang menggunakan iPhone 4S dan mikrofon bawaan, apilkasi SpiroSmart ditemukan memiliki perbedaan akurasi sebanyak 5,1% dibanding spirometer biasa.
sumber:detik.com
0 komentar:
Posting Komentar