Hobi Menjadi Pencaharian Diri
Nama : Chintia Oktaviani
Jurusan :
Management Informatika
ABSTRAK
Sepintas, tak ada yang berbeda dari bentuk sepatu lukis
dengan baiknya sepatu biasa, tetapi jika diperhatikan permukaannya, corak yang
menghiasi sepatu lukis ini bukan buatan pabrik, melainkan lukisan tangan.
Sepatu lukis muncul karena adanya trend di kalangan
konsumen untuk memakai sepatu yang unik. Biasanya menggunakan sepatu putih
yang kemudian dilukis oleh si pelukis, menjadikan sepatu terlihat unik dan
cantik dari sepatu lainnya karena dilukis secara tersendiri atau khusus.
Sepatu lukis semakin menjadi tren di kalangan anak muda yang ingin tampil
beda. Pembuat produk ini meraup untung lantaran biaya produksinya sangat
murah. Yang mahal justru nilai seninya.
Sepatu, yang berperan sebagai pelindung/alas kaki merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk melengkapi penampilan manusia dewasa ini.
Kebutuhan sepatu tidak pernah ada habisnya. Coba anda perhatikan, setelah
beberapa lama memakai sepatu setiap orang pasti akan selalu mengganti
sepatunya entah karena rusak atau sudah tidak cocok lagi. Oleh karena itu,
kebutuhan terhadap sepatu tidak akan pernah berhenti, akan selalu ada
yang mencari. Melirik peluang bisnis penjualan sepatu atau menjadi
agen sepatu merupakan alternatif yang patut diperhitungkan bagi siapa
saja yang mau mengembangkan usaha mandiri lewat penjualan sepatu ini.
Setiap orang khususnya anak muda pasti selalu ingin
tampil special, berbeda dari yang lain. Sepatu merupakan salah satu faktor
penting dalam dunia fashion. Model sepatu yang bervariasi menarik perhatian
pembeli terutama segmen anak muda. Tak jarang mereka membeli lebih dari
sepasang sepatu tiap bulannya untuk meng-update penampilan. Tetapi, yang ada di
pasaran sekarang adalah sepatu-sepatu buatan pabrik yang diproduksi
secara massal sehingga kurang mencerminkan identitas anak-anak muda
yang aktif, kreatif, dan imajinatif. Selain itu, sepatu-sepatu yang ada saat
ini masih membutuhkan design yang lebih variatif dengan sentuhan seni yang
tetap mengikuti jaman.
BAB
I
AWAL MULA SEPATU LUKIS
Sepatu-sepatu kanvas pernah menjadi trend remaja ibukota.
Produk buatan dalam negeri ini telah populer di kalangan generasi muda
sejak beberapa tahun sebelumnya.
Sejumlah mahasiswa di jakarta beralih dari sepatu kets
mereka ke sepatu kanvas yang lebih kental dengan nuansa budaya
nasional. Meski sederhana, namun hiasan seni sepatu yang dibuat para
seniman ITB ini membuat sepatu menjadi menarik.
Berawal dari keisengannya melukis sepatunya sendiri karena
sudah tidak layak pakai kala itu, akhirnya kini bisa menjadi usaha yang bisa
mendatangkan pundi-pundi rupiah baginya.
Ide membuat sepatu kanvas pertama kali diperkenalkan oleh 3
seniman asal Jakarta, yaitu Christina Budi Utami, Diah Dani dan Kurniasyah,
setelah ketiganya lulus dari Institut Teknologi bandung.
Begitu juga dengan perempuan yang satu ini, berawal dari
hobi melukis dan gonta ganti sepatu, Adina Nabila Irvani memulai bisnis sepatu
kanvas lukis bersama kakaknya Nerissa Arviana. Kini mereka pun memiliki produk
lain seperti kaos dan tas lukis
Andina yang akrab disapa Dina, mulanya membuatkan lukisan
pada sepatu kakaknya. Tidak disangka banyak teman-teman kakaknya tertarik
dengan buah karya Dina. Sejak itu pun pesanan sepatu kanvas lukis terus
berdatangan.
Dengan modal pinjaman dari orang tuanya, mahasiswa semester
tiga Desain Komunikasi visual Bina Nusantara ini mendesain dan melukis sendiri
di beberapa pasang sepatu. Begitu dipasarkan ke teman-temannya di kampus,
selusin sepatu kanvas lukis Dina terjual habis.
BAB II
KREATIF BISA MENDATANGKAN RUPIAH
Sepatu lukis adalah sepatu kanvas/polos yang diberi
lukisan tangan sehingga mampu menaikkan nilai jual sepatu tersebut.
Sepatu Lukis kanvas atau sneaker
menjadi tren baru kawula muda sekaligus sebagai media alternatif untuk melukis.
Murah dan nyaman, inilah yang menjadi daya tarik utama
sepatu kanvas. Desainnnya yang kaya dan menarik juga menjadikan sepatu-sepatu
ini dapat digunakan oleh hampir semua kalangan. Pembuatan desain pada sepatu
kanvas cukup unik. Motif-motif seperti tumbuhan, alam dan binatang digambar
secara langsung pada sepatu oleh para seniman.
Dewasa ini persaingan bisnis penjualan sepatu sudah sangat
ketat, berbagai merk dan model sepatu baru bermunculan karena mengikuti
selera konsumen. Para produsen sepatu mesti mengembangkan kreativitas
untuk menarik perhatian konsumen. Sepatu yang model-modelnya
tidak ketinggalan zaman biasanya akan mampu mencuri hati konsumen
untuk membelinya.
Menariknya, pemain di bisnis sepatu lukis terus bertambah,
yang lebih disebabkan karena margin bisnis sepatu lukis memang besar.
Salah satu sebabnya, bahan dasar sepatu ini relatif murah. Salah seorang
pebisnis sepatu lukis, sebagaimana diungkap di salah satu media,
mengungkapkan bahwa ia memperoleh sepatu polos dari Bandung Rp 20.000 -
40.000 per pasang, ada pula yang membeli per lusin dengan harga Rp
320.000. Bahan lainnya adalah cat yang yang harganya berkisar Rp 100.000
per botol. Modal awal bisnis ini untuk membeli bahan-bahan hanya berkisar 1
juta rupiah. Menurut pengakuannya, dalam sebulan bisa menjual sekitar 100
pasang sepatu dengan omzet 15-20 juta rupiah sebulan. Dari omzet dikurangi 60%
pengeluaran operasional (bahan baku dan gaji pegawai) sisanya adalah
keuntungan. Peluang bisnis ini sungguh prospektif buat anda yang kreatif.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar