This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 10 April 2013

Operator Seluler Tri Ganti Nama

PT. Hutchison CP Telecommunications, perusahaan operator seluler yang beroperasi dibawah merek “3” (Tri), mengumumkan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Hutchison 3 Indonesia, Rabu (10/4/2013).

“Hutchison 3 Indonesia atau H3I (Tri Indonesia) merupakan nama baru perusahaan kami. Nama baru ini menjadi semangat baru bagi kami, sekaligus mempertegas keberadaan Tri di Indonesia," ujar Manjot Mann, Presiden Direktur Hutchison 3 Indonesia dalam siaran pers yang diterikaKompasTekno.

Bersamaan dengan ini, Tri berjanji menghadirkan pengalaman berinternet yang berbeda dan lebih baik lagi di Indonesia. Jaringan Tri mendukung teknologi 2G, EDGE dan HSDPA yang membentang di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi.

Perusahaan mengklaim, sinyal Tri telah menjangkau lebih dari 81% populasi Indonesia, di lebih dari 3.200 kecamatan di 24 propinsi utama di Indonesia.

Tri memiliki total pelanggan sebanyak 21 juta pada semester 1 tahun 2012, dengan 65% pelanggan data atau sekitar 13,6 juta pengguna. Pelanggan terbesar Tri, sebanyak 45%, berada di kawasan Jabodetabek.

Hutchison 3 Indonesia merupakan anggota dari grup Hutchison Whampoa yang meliputi layanan telekomunikasi bergerak di Indonesia, Vietnam, Sri Lanka, Australia, Austria, Denmark, Hong Kong, Irlandia, Italia, Macau, Swedia dan Inggris. 

sumber: kompas.com

Telkomsel Terbesar Ke-6 di Dunia

Telkomsel selama ini dikenal sebagai operator seluler dengan jumlah pelanggan terbanyak ketujuh di dunia karena pencapaian 100 juta pelanggan dalam satu negara per Mei 2011. Mulai kuartal pertama 2013, Telkomsel mengklaim telah naik satu peringkat sehingga kini berada di posisi keenam.

"Kami sekarang sudah menjadi operator terbesar keenam di dunia. Ini prestasi yang bagus," kata Direktur Utama Telkomsel Alex J Sinaga di sela-sela acara Penandatanganan Kerjasama Telkomsel dan Lion Air untuk Komunikasi di Udara, Rabu (10/4/2013).

Ia mengatakan, jumlah pelanggan Telkomsel saat ini hanya kalah dari dua perusahaan operator seluler asal China, dua perusahaan India, dan satu perusahaan Eropa.

"Yang perusahaan Eropa ini punya bisnis di mana-mana," ujar Alex, yang tak menyebut nama perusahaan operator seluler pesaingnya.

Hingga akhir 2012, Telkomsel mengklaim memiliki 125 juta pelanggan di Indonesia. Anak usaha Telkom ini memiliki 54.000 BTS, termasuk di antaranya 15.000 BTS berteknologi 3G dan 17 BTS terapung di kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) di seluruh Indonesia.

Perusahaan juga memiliki 45 data center telco equipment dan 3 data center IT.

Seiring meningkatnya penetrasi pengguna perangkat mobile, Telkomsel menargetkan bisa menambah jumlah pelanggan hingga 10 persen pada akhir 2013. Selain pelanggan manusia, Telkomsel juga sedang gencar menggaet pelanggan di segmen people-to-machine dan machine-to-machine

sumber: kompas

Bahayanya Main Game Tanpa Antivirus

Para pemain game online ternyata berpotensi tinggi terpapar ancaman cyber. Hal itu bisa terjadi karena seringkali para gamer online menonaktifkan aplikasi keamanan pada komputernya, membuat sistem komputernya tidak terlindungi sama sekali.

Mengapa pemain game online memutuskan untuk mematikan aplikasi keamanan? Jawabannya cukup sederhana. Mereka tidak ingin game yang dimainkan menjadi "berat" atau menyebabkan lagi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga keamanan Eset terhadap 1.000 pemain game asal Inggris, sekitar 30 persen diantaranya mengakui telah menutup aplikasi keamanan komputernya sebelum mulai bermain.

Akhirnya, karena sudah tidak ada lagi pengamanan, separuh dari mereka yang menonaktifkan fitur keamanan terkena infeksi malware dan butuh lebih dari dua hari untuk melakukan perbaikan komputer agar kembali normal.

Pertanyaannya, apa saja ancaman terbesar yang sebenarnya dihadapi oleh para gamer online? Menurut Eset dalam keterangan pers yang diterima KompasTekno, Selasa (9/4/2013), ada empat ancaman yang terus mengintai para pemain game online.

1. Phishing: Hati-hati dengan situs-situs game palsu yang menebar ancaman di dunia game onlinedan beberapa diantaranya menggunakan URL yang sepintas mirip dengan aslinya. Apabila terjebak, bisa saja komputer gamer terinfeksi malware dan kehilangan berbagai data pribadi. 

2. Situs jejaring sosial: Banyak akun Facebook palsu yang dibuat untuk kebutuhan melakukan tindak kejahatan. Akun tersebut mengklaim bahwa mereka adalah pengembang game resmi. Sangat dihimbau untuk tidak memberi data pribadi apapun kepada situs seperti ini.

3. Game-game yang mengandung konten malware dan cheating software: Game komputer yang palsu, atau hasil crack potensial menjadi penyebar malware dan menyebar lewat internet. Para gamer dihimbau untuk ekstra hati-hati dengan email attachment dan USB flash drive.

4. Malware: Saat ini malware game online yang paling luas penyebarannya adalah Win32/PSW.OnLineGames sejenis Trojan yang digunakan untuk melakukan aksi serangan phishing, dan targetnya adalah gamer. Malware jenis ini umumnya muncul dengan keylogging dan rootkit yang beraksi mengumpulkan informasi yang terkait dengan online games dan data user. 

Untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi, ESET memberikan beberapa tip sederhana.

1. Gunakan antivirus: Gunakan software antivirus yang memiliki fitur Antispyware dan Firewall, serta selalu update secara real time.

2. Password: Selalu gunakan password yang tidak mudah ditebak dan berbeda untuk masing-masing akun berbeda.

3. Ketik URL game yang ingin dimainkan. Dengan demikian Anda terhindar dari link-link berbahaya yang muncul di search engine karena salah klik.

4. Unduh game dari situs resmi atau beli CD asli agar terjamin kualitasnya. Jangan gunakan game hasil cracked, karena berpotensi mengandung malware.
 
5. Bermainlah dengan jujur, hindari patch untuk melakukan cheat pada game yang biasanya karena berpotensi mengandung malware.

sumber: kompas